Modal Usaha Laundry : Modal Awal, Modal Bulanan, dan Omset

Gambar pakaian kotor di tempat laundry
Gambar pakaian kotor di tempat laundry

Modal Usaha Laundry – Bisnis laundry menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan di era modern ini. Dalam kehidupan yang semakin sibuk dan padat, banyak orang yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka sendiri.

Oleh karena itu, bisnis laundry dapat menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang mencari peluang usaha yang menjanjikan dan bisa menjadikan kesuksesan dalam berbisnis. Namun, seperti halnya bisnis lainnya, memulai bisnis laundry juga memerlukan modal yang cukup besar.

Berapa modal usaha laundry? Modal awal usaha laundry adalah Rp 35.000.000 dengan modal bulanan berkisar Rp 25.000.000. Modal tersebut bisa saja berbeda karena perbedaan harga bahan baku , peralatan dan lokasi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang modal awal dan modal lainnya yang dibutuhkan untuk memulai bisnis laundry.

Rincian Modal Usaha Laundry

Jika Anda berencana untuk memulai bisnis laundry, maka mengetahui rincian modal usaha yang dibutuhkan adalah suatu hal yang penting. Dalam bisnis ini, modal usaha dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti modal awal, modal bulanan, dan target omset yang ingin dicapai.

Setiap jenis modal usaha memiliki perhitungan dan rincian yang berbeda, dan semuanya perlu dipertimbangkan secara matang sebelum memulai bisnis papan bunga. Berikut rincian modal awal dan bulanan dalam usaha laundry.

Baca Juga : Ide Bisnis Modal 5 Juta yang Menguntungkan

Modal Awal Usaha Laundry

Berikut adalah tabel modal awal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis laundry:

Rincian ModalJumlah (Rp)
Biaya Sewa Tempat Usaha10.000.000
Biaya Perolehan Peralatan dan Fasilitas15.000.000
Biaya Pendirian Usaha (Surat Izin Usaha, Akta Pendirian, dll)5.000.000
Biaya Promosi3.000.000
Cadangan Kas2.000.000
Total Modal Awal35.000.000
Tabel Rincian Modal Awal Usaha Laundry

Discalimer: Rincian di atas bersifat estimasi, untuk memulai bisnis laundry dapat bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis usaha laundry yang akan dibuka.

Penjelasan detail dari modal awal:

  • Biaya Sewa Tempat Usaha : Biaya sewa tempat usaha adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Biaya sewa tempat usaha bisa bervariasi tergantung pada lokasi usaha, ukuran tempat, dan kondisi tempat.
  • Biaya Perolehan Peralatan dan Fasilitas : Peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan dalam bisnis laundry antara lain mesin cuci, mesin pengering, meja setrika, rak, lemari penyimpanan, dan bahan deterjen. Biaya perolehan peralatan dan fasilitas bisa bervariasi tergantung pada kualitas dan jenis peralatan yang dibutuhkan.
  • Biaya Pendirian Usaha (Surat Izin Usaha, Akta Pendirian, dll) : Biaya pendirian usaha mencakup biaya untuk mendapatkan surat izin usaha, akta pendirian, dan biaya administrasi lainnya.
  • Biaya Promosi : Biaya promosi mencakup biaya untuk membuat brosur, spanduk, dan iklan lainnya untuk mempromosikan usaha laundry.
  • Cadangan Kas : Cadangan kas diperlukan untuk mengantisipasi biaya-biaya yang tidak terduga seperti biaya perbaikan peralatan dan biaya penggantian bahan deterjen.

Baca Juga : Inilah Ide Bisnis Tanpa Modal yang Paling Populer

Modal Bulanan Usaha Laundry

Berikut adalah tabel modal bulanan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis laundry:

Rincian Modal BulananJumlah (Rp)
Biaya Listrik dan Air2.000.000
Gaji Karyawan10.000.000
Biaya Bahan Deterjen dan Softener5.000.000
Biaya Maintenance Peralatan dan Fasilitas2.000.000
Biaya Sewa Tempat Usaha (jika sewa)5.000.000
Biaya Promosi1.000.000
Total Modal Bulanan25.000.000
Tabel Rincian Modal Bulanan Usaha Laundry

Discalimer: Rincian di atas bersifat estimasi, untuk memulai bisnis laundry dapat bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis usaha laundry yang akan dibuka.

Penjelasan detail dari modal bulanan:

  • Biaya Listrik dan Air : Biaya listrik dan air adalah biaya operasional yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Biaya ini tergantung pada konsumsi listrik dan air yang digunakan oleh bisnis laundry.
  • Gaji Karyawan : Jika bisnis laundry memiliki karyawan, maka perlu dikeluarkan biaya untuk membayar gaji karyawan setiap bulannya.
  • Biaya Bahan Deterjen dan Softener : Bahan deterjen dan softener adalah bahan yang digunakan untuk mencuci pakaian pelanggan. Biaya ini akan terus berulang setiap bulannya.
  • Biaya Maintenance Peralatan dan Fasilitas : Peralatan dan fasilitas laundry membutuhkan perawatan dan perbaikan untuk menjaga agar tetap dalam kondisi baik. Biaya maintenance peralatan dan fasilitas perlu dikeluarkan setiap bulannya.
  • Biaya Sewa Tempat Usaha (jika sewa) : Jika bisnis laundry disewa, maka perlu dikeluarkan biaya sewa tempat usaha setiap bulannya.
  • Biaya Promosi : Biaya promosi juga perlu dikeluarkan setiap bulannya untuk mempromosikan usaha laundry agar semakin dikenal dan mendapatkan lebih banyak pelanggan.

Perkiraan Omset Usaha Laundry

Omset usaha laundry sangat bervariasi tergantung pada ukuran bisnis dan jumlah pelanggan yang dilayani setiap bulannya. Namun, untuk memberi gambaran, berikut ini adalah perkiraan omset bisnis laundry:

  1. Laundry Kiloan Jika bisnis laundry berfokus pada jasa laundry kiloan, maka omset perbulan dapat mencapai Rp 20 juta hingga Rp 50 juta, tergantung pada lokasi bisnis, harga yang ditawarkan, dan jumlah pelanggan yang dilayani setiap bulannya.
  2. Laundry Satuan Jika bisnis laundry berfokus pada jasa laundry satuan seperti cuci sepatu atau cuci karpet, maka omset perbulan dapat mencapai Rp 10 juta hingga Rp 20 juta, tergantung pada lokasi bisnis, harga yang ditawarkan, dan jumlah pelanggan yang dilayani setiap bulannya.

Namun, perlu diingat bahwa perkiraan omset ini dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi bisnis dan persaingan di pasar.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbarui strategi bisnis dan memantau keadaan pasar agar bisnis dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan yang menguntungkan.

Baca Juga : 10+ Ide Jualan Online Modal Kecil

Perkiraan Balik Modal pada Usaha Laundry

Perkiraan balik modal untuk bisnis laundry biasanya berkisar antara 12 hingga 24 bulan. Namun, ini juga tergantung pada berbagai faktor seperti lokasi bisnis, jumlah pesaing di daerah tersebut, dan efektivitas strategi pemasaran.

Untuk menghitung perkiraan balik modal, Anda dapat menggunakan rumus sederhana:

Balik modal = Total modal awal / (Omset per bulan – biaya variabel per bulan)

Sebagai contoh, jika modal awal bisnis laundry adalah Rp 100 juta, dan omset bulanan adalah Rp 20 juta dengan biaya variabel sebesar Rp 12 juta per bulan, maka waktu balik modal akan diperkirakan sekitar 7 bulan.

Namun, ini hanya perkiraan kasar dan Anda harus memperhitungkan biaya lainnya seperti sewa tempat, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya untuk memperoleh perkiraan balik modal yang lebih akurat.

Cara Mencari Modal untuk Usaha Laundry

Berikut adalah beberapa cara untuk mencari modal untuk memulai usaha laundry:

1. Memanfaatkan Tabungan Pribadi

Jika Anda memiliki tabungan pribadi yang cukup untuk memulai usaha laundry, maka ini bisa menjadi cara yang mudah untuk mendapatkan modal. Anda dapat memanfaatkan dana yang sudah tersedia untuk membeli mesin cuci, peralatan laundry, dan membiayai biaya operasional awal.

2. Meminta Bantuan Keluarga atau Teman

Jika Anda kesulitan mencari modal, Anda dapat meminta bantuan keluarga atau teman terdekat untuk memberikan modal awal. Namun, pastikan untuk membuat kesepakatan tertulis yang jelas untuk meminimalkan risiko konflik di masa depan.

3. Mengajukan Pinjaman pada Bank

Jika Anda memiliki riwayat kredit yang baik dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan, Anda dapat mengajukan pinjaman pada bank untuk mendapatkan modal usaha. Namun, pastikan untuk memilih pinjaman dengan suku bunga yang wajar dan sesuai dengan kemampuan Anda untuk membayar cicilan bulanan.

4. Mengajukan Pinjaman pada Lembaga Keuangan Mikro

Anda juga dapat mengajukan pinjaman pada lembaga keuangan mikro seperti Koperasi atau Lembaga Pembiayaan dan Pengembangan Usaha Mikro (LPDB-KUMKM) yang menyediakan bunga rendah dan persyaratan yang lebih mudah untuk pemula usaha.

5. Mencari Investor

Anda dapat mencari investor yang tertarik untuk membiayai usaha Anda. Namun, pastikan untuk menawarkan proposal bisnis yang menarik dan dapat meyakinkan investor tentang potensi bisnis Anda.

6. Mencari Pendanaan dari Crowdfunding

Crowdfunding dapat menjadi cara yang efektif untuk mencari modal. Anda dapat mengajukan proposal bisnis Anda pada platform crowdfunding dan meminta dukungan dari masyarakat atau investor yang tertarik dengan bisnis Anda.

Dalam mencari modal, penting untuk memperhatikan kemampuan keuangan Anda dan memilih cara yang paling cocok dengan situasi finansial Anda. Pastikan juga untuk membuat rencana bisnis yang jelas dan realistis untuk memperoleh kepercayaan dari pemberi modal.

Related Artikel
Artikel Terbaru
shopee website