Modal Usaha Sembako – Sembako, singkatan dari “sembilan bahan pokok”, merupakan toko yang menjual kebutuhan pokok seperti makanan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
Meskipun harga sembako cenderung naik turun, permintaan akan sembako selalu ada dan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, bisnis sembako merupakan bisnis yang menjanjikan dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat.
Berapa modal usaha sembako? Modal awal usaha sembako adalah Rp 30.000.000 dengan modal bulanan berkisar Rp 17.500.000. Modal tersebut bisa saja berbeda karena perbedaan harga bahan baku , peralatan dan lokasi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang modal usaha toko sembako dan bagaimana cara mengumpulkan modal usaha tersebut.
Rincian Modal Usaha Sembako
Bisnis sembako adalah salah satu jenis bisnis yang menjanjikan karena selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, untuk memulai bisnis sembako, kita memerlukan modal usaha yang cukup besar. Modal usaha tersebut terdiri dari modal awal dan modal bulanan.
Modal Awal Usaha Sembako
Berikut adalah tabel estimasi modal awal yang diperlukan untuk memulai bisnis sembako:
Kebutuhan Modal | Jumlah Modal (Rp) |
---|---|
Sewa atau Pembelian Toko | Rp 10.000.000 |
Stok Barang | Rp 15.000.000 |
Perlengkapan Toko | Rp 3.000.000 |
Total | Rp 30.000.000 |
Tabel di atas merupakan estimasi modal awal yang diperlukan untuk memulai bisnis sembako. Modal awal yang dibutuhkan bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi, ukuran toko, dan jumlah stok barang yang dibutuhkan.
- Sewa atau Pembelian Toko
Modal awal yang pertama adalah sewa atau pembelian toko. Jumlah modal yang dibutuhkan untuk sewa atau pembelian toko sangat tergantung pada lokasi dan ukuran toko. Harga sewa atau pembelian toko di daerah perkotaan biasanya lebih mahal dibandingkan dengan di daerah pedesaan.
- Stok Barang
Modal awal yang kedua adalah stok barang. Stok barang yang dibutuhkan tergantung pada jenis barang yang akan dijual dan kebutuhan pasar di daerah tersebut. Semakin banyak jenis barang yang akan dijual, maka semakin besar jumlah modal yang dibutuhkan.
- Perlengkapan Toko
Modal awal yang terakhir adalah perlengkapan toko, seperti rak, etalase, kursi, dan meja kasir. Modal yang dibutuhkan untuk perlengkapan toko tergantung pada ukuran toko dan kebutuhan pengelolaan toko.
Modal Bulanan Usaha Sembako
Berikut adalah tabel estimasi modal bulanan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis sembako:
Kebutuhan Modal | Jumlah Modal (Rp) |
---|---|
Sewa Toko | Rp 2.000.000 |
Listrik dan Air | Rp 500.000 |
Gaji Karyawan | Rp 3.000.000 |
Belanja Bulanan | Rp 10.000.000 |
Biaya Transportasi | Rp 1.000.000 |
Iklan dan Promosi | Rp 1.000.000 |
Total | Rp 17.500.000 |
Tabel di atas merupakan estimasi modal bulanan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis sembako. Modal bulanan yang dibutuhkan bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi, ukuran toko, dan jumlah karyawan yang dibutuhkan.
- Sewa Toko
Modal bulanan yang pertama adalah sewa toko. Sewa toko biasanya harus dibayar setiap bulan dan tergantung pada lokasi dan ukuran toko. Jika toko berada di daerah perkotaan, maka harga sewa biasanya lebih mahal dibandingkan dengan di daerah pedesaan.
- Listrik dan Air
Modal bulanan yang kedua adalah listrik dan air. Modal ini tergantung pada jumlah barang yang dijual dan kebutuhan pengelolaan toko. Semakin besar toko dan semakin banyak barang yang dijual, maka semakin besar biaya listrik dan air yang diperlukan.
- Gaji Karyawan
Modal bulanan yang ketiga adalah gaji karyawan. Jumlah karyawan yang dibutuhkan tergantung pada ukuran toko dan kebutuhan pengelolaan toko. Semakin besar toko, maka semakin banyak karyawan yang dibutuhkan.
- Belanja Bulanan
Modal bulanan yang keempat adalah belanja bulanan, seperti stok barang dan kebutuhan pengelolaan toko lainnya. Modal ini tergantung pada kebutuhan pasar di daerah tersebut dan jenis barang yang dijual.
- Biaya Transportasi
Modal bulanan yang kelima adalah biaya transportasi. Biaya transportasi tergantung pada kebutuhan pengiriman barang dari supplier ke toko dan kebutuhan pengiriman barang dari toko ke konsumen.
- Iklan dan Promosi
Modal bulanan yang terakhir adalah iklan dan promosi. Iklan dan promosi berguna untuk meningkatkan penjualan dan memperkenalkan toko kepada konsumen. Modal yang dibutuhkan untuk iklan dan promosi tergantung pada jenis promosi yang digunakan.
Perkiraan Omset Usaha Sembako
Omset usaha sembako dapat bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran toko, persaingan pasar, dan lain-lain. Namun, pada umumnya, bisnis sembako termasuk ke dalam bisnis yang cukup menjanjikan karena produk sembako adalah kebutuhan pokok masyarakat yang selalu dibutuhkan.
Berikut adalah perkiraan omset usaha sembako berdasarkan ukuran toko:
Toko Sembako Kecil
Toko sembako kecil biasanya memiliki luas sekitar 10-20 meter persegi dan stok barang yang terbatas. Berikut adalah perkiraan omset yang bisa dihasilkan oleh toko sembako kecil:
- Omset per bulan: Rp 5.000.000 – Rp 15.000.000
- Omset per tahun: Rp 60.000.000 – Rp 180.000.000
Toko Sembako Sedang
Toko sembako sedang biasanya memiliki luas sekitar 30-50 meter persegi dan stok barang yang lebih lengkap dibandingkan dengan toko sembako kecil. Berikut adalah perkiraan omset yang bisa dihasilkan oleh toko sembako sedang:
- Omset per bulan: Rp 15.000.000 – Rp 30.000.000
- Omset per tahun: Rp 180.000.000 – Rp 360.000.000
Toko Sembako Besar
Toko sembako besar biasanya memiliki luas lebih dari 50 meter persegi dan stok barang yang sangat lengkap. Berikut adalah perkiraan omset yang bisa dihasilkan oleh toko sembako besar:
- Omset per bulan: Rp 30.000.000 – Rp 100.000.000
- Omset per tahun: Rp 360.000.000 – Rp 1.200.000.000
Namun, perlu diingat bahwa perkiraan omset tersebut hanya sebagai acuan dan bisa berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya.
Selain itu, omset tidak selalu menjadi indikator keberhasilan bisnis karena masih ada faktor lain seperti margin keuntungan, pengelolaan biaya operasional, dan lain-lain.
Baca Juga : 100+ Nama Toko Sembako yang Bagus
Perkiraan Balik Modal pada Usaha Sembako
Perkiraan balik modal pada usaha sembako juga bisa bervariasi tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti lokasi usaha, jumlah modal awal, dan biaya operasional.
Namun, pada umumnya, usaha sembako memiliki potensi untuk cepat balik modal karena produk sembako adalah kebutuhan pokok yang selalu dicari oleh masyarakat.
Berikut ini adalah perkiraan balik modal pada usaha sembako berdasarkan ukuran toko:
- Toko Sembako Kecil
Pada toko sembako kecil, modal awal bisa balik dalam waktu 6-12 bulan.
- Toko Sembako Sedang
Pada toko sembako sedang, modal awal bisa balik dalam waktu 12-18 bulan.
- Toko Sembako Besar
Pada toko sembako besar, modal awal bisa balik dalam waktu 18-24 bulan.
Perkiraan balik modal tersebut hanya sebagai acuan dan bisa berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor lainnya seperti kebijakan harga, biaya operasional, persaingan pasar, dan lain-lain.
Oleh karena itu, diperlukan manajemen yang baik dalam mengelola bisnis sembako untuk mencapai perkiraan balik modal yang diharapkan.
Baca Juga : Ide Bisnis 10 Juta yang Peling Menguntungkan
Cara Mencari Modal untuk Usaha Sembako
Mencari modal adalah salah satu langkah awal yang penting dalam memulai usaha sembako. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencari modal, di antaranya:
1. Mengajukan pinjaman bank
Mengajukan pinjaman ke bank bisa menjadi salah satu pilihan untuk mendapatkan modal. Namun, sebelum mengajukan pinjaman, pastikan untuk mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi dan perhitungan bunga yang akan dikenakan.
2. Mengajukan kredit usaha rakyat (KUR)
KUR merupakan program kredit dari pemerintah untuk membantu usaha kecil dan menengah. Syarat dan ketentuan dapat berbeda-beda tergantung pada bank yang bekerja sama dengan program ini.
3. Meminta modal kepada investor
Meminta modal kepada investor bisa menjadi pilihan lain untuk mendapatkan modal. Pastikan untuk membuat proposal usaha yang menarik dan memiliki potensi untuk memberikan keuntungan bagi investor.
4. Menggunakan modal pribadi
Menggunakan modal pribadi seperti tabungan atau aset yang dimiliki juga bisa menjadi pilihan. Namun, pastikan untuk memperhitungkan risiko dan kemampuan keuangan yang dimiliki sebelum menggunakan modal pribadi.
5. Menjual aset yang tidak diperlukan
Jika memiliki aset yang tidak lagi diperlukan, seperti kendaraan atau peralatan lainnya, bisa dijual untuk mendapatkan modal.
6. Memanfaatkan crowdfunding
Crowdfunding merupakan cara untuk mengumpulkan modal dari banyak orang melalui platform online. Pastikan untuk memilih platform crowdfunding yang terpercaya dan memiliki jumlah pengguna yang banyak.
7. Mencari bantuan dari pemerintah
Pemerintah juga memiliki program bantuan untuk usaha kecil dan menengah. Pastikan untuk mencari informasi mengenai program tersebut dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.